Tidak dapat disangkal, sayuran merupakan barang yang harus ada untuk dikonsumsi banyak orang setiap harinya. Walaupun hingga zaman yang terus berkembang seperti sekarang ini, namun tetap saja yang menggemari sayur-sayuran tidak berkurang, sebaliknya malah bertambah.
Dengan banyaknya peminat tersebut khususnya di perkotaan, usaha dan berbisnis minimarket sayuran seperti Kem Chicks yang dimiliki oleh Bob Sadino hingga menjangkau agribisnis supermarket terbesar di Indonesia. Siapa sangka dengan membuka bisnis supermarket sayur-sayuran mampu pundi-pundi rupiah yang begitu besar? Sayang sekali bukan bisnis seperti ini yang selalu dianggap “remah-remah” padahal sangat bisa jika Anda memilih untuk tidak menutup mata dari peluang-peluang tersebut.
Hanya di beberapa kota metropolitan saja setau saya yang berani membuka minimarket sayuran. Namun begitu sangatlah prospek dan memiliki peluang yang begitu besar jika Anda mengetahui celah ini ditambah Anda memiliki domisili yang dapat dikatakan pinggiran kota atau kota metropolitan itu sendiri.
Nah selanjutnya, mari kita berangkat dari permasalahan langsung dari konsumennya atau yang biasa kita ketahui yakni Ibu….. Ibu……
Problematika Pertama,
Hampir sangat sedikit segmen pasar ibu ibu tadi memiliki lokasi yang dekat dengan pasar, dengan kata lain ini menjadi satu indikasi bahwa kita bisa melanjutkan untuk tidak khawatir memiliki pasar/konsumen atau tidak. Mungkin terdengar seperti, “ah kan ada pedagang sayur keliling dengan gerobak” namun ternyata cara ini belum dapat mengatasinya dengan efisien karena harga dari produk sayur yang dijual disini cukup terlihat jelas harganya yang lebih mahal selain itu ketersediaan barang yang cenderung terbatas.
Problematika Kedua,
Dihadapi dengan jam buka pasar yang tidak tentu. Kita mengetahui bahwa jam buka dari toko yang berada di pasar, apabila menjual sebuah sayur yang cenderung cepat tutupnya ditambah dengan jam buka seperti hanya pagi saja dan malam. Cukup terlihat peluangnya bukan? masalah-masalah sepele seperti ini sangat mungkin untuk dijadikan sebagai peluang.
Apa maksudnya dari semua ini?
Sebagai awalan saya mencoba untuk mengajak yang membaca thread ini untuk menjadikan sebuah studi kasus dalam mencari peluang khususnya analisa jualan sayuran dengan konsep toko, minimarket atau bahkan supermarket lengkap dengan peralatan yang dibutuhkan sebuah minimarket.
Dengarlah, perilaku konsumen di era yang serba cepat ini sangat mampu ditunjang dengan pemasaran yang efektif untuk mendapatkan pangsa pasar yang tidak terbatas. Menjadi hal yang berbeda jika Anda melayani dan mensuplay kebutuhan buah – sayur yang tadinya cepat layu tetapi dengan ditambahkan dengan kulkas lengkap beserta dengan display showcase mampu mengawetkan lebih lama. Satu tahap lebih maju daripada pasar konvensional.
Cobalah untuk melihatlah dari “permukaannya” saja, katakanlah halnya seperti kenyamanan. Dengan memberikan sebuah tempat berbelanja yang lengkap dengan atmosfer ruangan yang nyaman sangat mampu menambahkan pengalaman berbelanja sayur-sayuran atau mungkin buah-buahan. Seperti yang kita ketahui pasar konvensional yang notabene menjadi tempat perputaran komoditas sayur menjadi tergeser dengan adanya perkembangan seperti ini. Sangat mungkin kan?
Walaupun produk pada minimarket ini adalah sayur-sayuran atau mungkin hanya buah saja dengan produk yang lengkap, Anda juga bisa mengadopsi ilmu dari bagaimana strategi mendisplay produk tentang Vertical Display. Cara tersebut adalah bagaimana kita menyusun dan menata sebuah produk yang ada di minimarket sedemikian rupa untuk mendapatkan sales dan omset yang maksimal.
Apa Saja yang Dibutuhkan Untuk Membukanya?
Mari kita lanjutkan poin-poinya berikut ini,
Tempat Usaha & Bangunan
Untuk memulai bisnis agrobisnis ini, dengan konsep retail minimarket setidaknya membutuhkan sebuah tempat lahan yang memiliki luas 100-an meter (rekomendasi 150 meter) persegi dengan lokasi yang cukup strategis penempatannya. Dengan kata lain tempat tersebut harus cukup mendapatkan segmen pasar yang bakal menjadi target pasar konsumen.
Biasanya dalam praktek di lapangannya, denah ruangan dapat disesuaikan lebih lanjut tergantung kebutuhan yang jual rak supermarket sehingga pada akhirnya tata letak dan penataan lebih dapat dimaksimalkan lagi.
Pemasok (Supplier)
Mencari supplier baik produk sayur, buah atau mungkin perlengkapan minimarket sayuran/perlengkapan interior yang terpercaya. Untuk mendapatkan pemasok sayur langsung dapat Anda temukan di daerah terdekat Anda untuk memastikan sendiri dapat langsung dari pihak pertama atau petani langsung.
Selain itu yang juga tidak kalah penting pada interior store supply, Pabrik Rak Baja PT. ASIK dapat Anda jadikan mitra dan kolega yang dapat Anda andalkan untuk menjadi pemasok peralatan pada minimarket atau toko sayuran modern Anda. Kami memiliki berbagai jenis tipe perlengkapan toko & minimarket seperti yang dipakai di Indomar*t sehingga kualitas yang kami tawarkan memiliki kualitas yang tidak kalah banding mulai dari ukuran, bahan, bentuk hingga pada price tag. Penataan dan tata letak juga memungkinkan untuk disesuaikan sehingga sesuai dengan konsep minimarket sayuran versi Anda dengan harga rak minimarket murah.
Ingat, diferensiasi sangat berpengaruh disini.
Kebutuhan Pendukung & Operasional
Membuat daftar kebutuhan yang akan menjadi pendukung operasional seperti freezer, mesin potong, genset, kulkas dan lain sebagainya. Bersifat opsional namun bukan berarti Anda mengabaikannya karena perlengkapan ini hanya sebagai penunjang dari produk apa yang Anda jual, tetapi tak jarang pula jika sudah besar hingga ke supermarket sayuran pasti menggunakan ini.
Langkah selanjutnya, buatlah sketsa untuk melihat alokasi dana yang perlu dianggarkan lengkap beserta dengan operasionalnya. Setidaknya, modal yang harus disiapkan pada usaha minimarket ini mirip dengan minimarket umumnya sekitar di angka 150 jutaan dengan estimasi payback kurang lebih 24 bulan atau 2 tahun.
Sobat tertarik?