Apa Itu Cross Docking? Manfaat, Keuntungan, dan Kekurangannya.
Pada beberapa jasa ekspedisi, terkadang pelanggan melihat adanya informasi transit yang berisi “barang sedang berada di cross docking”. Sebenarnya apa itu Cross Docking?, Cross docking sendiri memiliki beberapa pengertian yang berbeda-beda pada tiap artikel. Namun, kami sendiri mengartikan Cross Docking ini adalah sebuah konsep pada kegiatan logistik yang berfungsi untuk mempermudah pengiriman ke banyak tempat.
Lokasi gudang cross docking tentu akan strategis di tengah-tengah perpecahan 2 kota yang berbeda. Pusat distribusi dapat menerima pengiriman produk dalam jumlah besar, yang kemudian dipecah menjadi beberapa kelompok untuk kembali dikirim ke daerah dan alamat masing-masing. Konsep ini banyak diterapkan oleh beberapa perusahaan logistik, atau bagian logistik pada perusahaan manufaktur agar menghindari adanya penyimpanan yang membuat nilai suatu barang melemah.
Apa Itu Cross Docking / Gudang Transit di Logistik
Gudang Transit adalah prosedur logistik dimana produk dari beberapa supplier diterima di dalam satu fasilitas gudang yang kemudian digabungkan untuk tujuan pengiriman yang sama lalu diberangkatkan dengan waktu yang secepatnya tanpa harus disimpan di dalam gudang. Atau bisa dibalik produk diterima dari satu supplier dan dikumpulkan pada satu gudang transit lalu barang tersebut dipecah dan dibawa secepatnya ke beberapa daerah pengiriman yang sesuai.
Perlu diketahui sistem cross docking sendiri tidak hanya untuk perusahaan manufaktur yang seringkali melakukan distribusi barang ke berbagai daerah, namun sistem ini juga digunakan oleh beberapa jasa ekspedisi pengiriman barang.
Dalam bahasa Indonesia, Cross Docking juga disebut Gudang Transit.
Apa Itu Gudang Transit?
Arti secara umum untuk gudang transit adalah tempat untuk memindahkan barang dari truk secara sementara tanpa disimpan di gudang. Pada gudang ini juga barang kiriman dari masing-masing daerah disortir dan dipindahkan sesuai dengan alamat pengiriman, lalu setelah itu dimasukan ke dalam truk yang akan jalan ke daerah sesuai alamat tersebut.
Pada gudang cross docking tidak ada penyimpanan barang berkelanjutan, karena fungsinya gudang tersebut hanya tempat transit sebuah pengiriman barang. Barang yang disimpan tidak boleh dalam waktu yang lama, sehingga biasanya alur barang diterima sampai kembali dikirimkan yaitu sekitar 2-3 jam, atau paling lama 12 jam. Di dalam gudang tersebut juga tidak ada rak yang tersedia, atau zero inventory.
Gudang ini tidak memerlukan tempat yang luas, namun beberapa jasa pengiriman besar atau perusahaan manufaktur ternyata juga memiliki gudang cross docking yang luas guna mendistribusikan barangnya secara cepat.
Apa Keuntungan dari Cross Docking / Gudang Transit?
Proses ini merupakan bagian dari efisiensi penerimaan barang selain proses bulk storage (penyimpanan paletisasi) dan proses racking.
Dengan menggunakan cross docking, stakeholder yang terlibat di dalam supply chain suatu perusahaan mendapat keuntungan seperti hal berikut:
- Meminimalisir biaya penyimpanan (Inventory),
- Efisiensi dalam proses pendistribusian,
- Mempercepat aliran produk dari supplier ke toko retail,
- Tidak membutuhkan tenaga kerja penjaga,
- Waktu pengiriman lebih cepat,
- Menjaga nilai dari suatu barang (Tetap baru dan tetap fresh),
- Mengurangi biaya transportasi dengan pengiriman estafet,
- Tidak ada aktivitas dan kebutuhan penyimpanan dan perawatan barang,
Cara Pemanfaatan Cross Docking Agar Dapat Berjalan Dengan Baik
- Barang diterima sesuai dengan barang yang akan dikirim
Jika seluruh barang yang diterima gudang merupakan barang yang akan dikirimkan, dengan maksud barang yang diorder adalah barang yang lagi diterima pada proses goods receiving, Maka ini adalah kondisi ideal untuk melakukan cross docking.
Untuk mencapai kondisi ini diperlukan kerja sama yang erat antara bagian order barang (Purchasing), pengadaan (Procurement), dan distributor (Principal) dalam menentukan jenis dan kuantiti barang yang dikirim. Bagian yang paling tidak diuntungkan dalam kondisi ini adalah Distributor (Principal) dalam menyiapkan barang. - Tersedia Lokasi yang Memadai
Lokasi ini digunakan untuk membongkar barang terlebih dahulu di gudang. Barang yang akan dinaikan langsung ke truk keberangkatan ditinggalkan dan sisanya disimpan di lokasi rak.
Dengan cara ini maka gudang setidaknya sudah menghemat sebagian aktivitas dalam gudang seperti proses picking yang tidak dilakukan nya. Disamping itu juga perlu disiapkan lahan loading dock yang sesuai agar cross docking dapat berjalan efektif. - Kuantitas Jenis Barang yang Terbatas
Cross docking akan semakin efektif jika jenis barang tidak terlalu banyak, tetapi dalam kuantitas yang banyak. - Jadwal Kedatangan Truk Memiliki Selisih Sedikit Dengan Jadwal Pemberangkatan (Real Time)
Hal ini yang terkadang sulit diatur terutama di Pusat Kota yang mana kemacetan tidak terhindarkan. Untuk mencapai kondisi ini diperlukan kerja sama yang erat dengan konsumen dan distributor (principal). Pengaturan jadwal yang sesuai antara kedatangan dan keberangkatan sangat mungkin jika outlet yang dikirimkan tidak terlalu banyak.
Biasanya barang yang baru datang setidaknya berada satu jam di lokasi gudang, lalu segera diberangkatkan jika truk tiba sesuai dengan lokasi pengiriman barang. Namun, untuk ekspedisi pengiriman LTL seperti JNE, J&T, SiCepat dan lain-lain biasanya truk pengantar ke setiap daerah sudah standby dan menunggu barang, sebelum barang datang. - Sesuaikan Jenis Truk dengan Kapasitasnya
Bayangkan jika truk kedatangan menggunakan tronton dengan kapasitas 20 ton, tetapi truk yang tersedia hanya 2 CDE (Colt Diesel Engkel). Akan sulit melakukan cross docking dengan baik.Penggunaan truk yang sejenis merupakan syarat utama dalam proses cross docking.
Bisa saja gudang diatur untuk 1 truk penerimaan akan di dipindahkan kepada 2 atau 3 tujuan dengan 2 atau 3 truk yang berbeda, Syaratnya adalah barang disiapkan oleh distributor (principal) dalam satuan yang sudah tepat sesuai satuan ordernya. - Digitalisasi Sistem Informasi
Jika Cross docking tidak di manage dengan baik maka akan banyak hal yang terjadi, seperti kehilangan barang, barang yang tertukar, serta keterlambatan. Oleh karena itu lebih baik semuanya dapat dioperasikan secara digital, sehingga dapat mengatur mulai dari penjadwalan, penyortiran, hingga jadwal pengiriman kembali dengan menggunakan truk. Ini penting dikarenakan cross docking yang murni adalah pemindahan muatan antar truk.
Pastikan bahwa dokumen keberangkatan mempunyai data kuantitas barang yang sama dengan barang yang datang, tetapi bertujuan berbeda.
Apa kekurangan dari Cross Docking?
- Truk yang digunakan harus sesuai dengan kapasitas yang diperlukan,
- Penambahan handle muatan dapat meningkatkan potensi kerusakan barang,
- Biaya tenaga kerja kuli atau tenaga angkut meningkat.
Mencari sebuah mitra dan partner bisnis dapat dikatakan seperti mencari calon pasangan. Hal ini juga dibuktikan dengan chemistry yang terbangun. Oleh karenanya, PT. Aku Sayang Indonesia Ku siap menjadi mitra bisnis manufaktur ritel secara langsung untuk Anda.
Pabrik kami, PT. Aku Sayang Indonesia Ku (PT. ASIK) telah berkecimpung dan terjun mulai dari tahun 2014 hingga sekarang yang terus mengembangkan berbagai keperluan dan kebutuhan khusus retail. Mulai dari proyek pengerjaan kelas UMKM hingga proyek tender pendirian atau pembaharuan minimarket serta industri pergudangan.
Tidak hanya rak, namun kami juga memproduksi secara langsung seperti box obral, keranjang belanja, rak gondola chiki, rak rokok (backwall), keranjang gondola, meja kasir, gantungan wiremesh, trolley barang, keranjang belanja, dan masih banyak produk kami.
Bisa kok tanya-tanya dahulu
Tim kami akan membantu Anda!
Harga di tempat kami dapat Anda bandingkan dengan toko sebelah.
Solusi kebutuhan penyimpanan barang Anda, ada Rak Minimarket, Rak Gudang, Rak Toko, serta Rak Supermarket. Segera hubungi kami!